Keperluan Bersyukur
- Althaf Naufal
- Nov 14, 2018
- 2 min read
Updated: Nov 19, 2018
#Perspective -Bagian Kecil dari Konsep Bersyukur
Syukur diperlukan (terutama) untuk mendapatkan kebahagiaan. Tetapi, jadikan rasa syukur sebagai batas atau titik istirahat (checkpoint) sehingga tidak akan mematikan sisi lain dalam diri kita untuk terus berkembang dan berevolusi. Perumusan ini didasarkan pada dua perspektif syukur yang pernah penulis pelajari.
Pandangan pertama; Syukur merupakan dasar kebahagiaan. Manusia pada dasarnya diberikan sifat untuk tidak pernah puas, dengan itu terdapat banyak sekali contoh ketamakan seorang penguasa yang tidak pernah berhenti menguasai sesuatu. Dalam konteks, laki-laki dapat digunakan sebagai contoh yang tepat. Laki-laki memiliki sifat untuk tidak pernah puas atas harta, tahta dan wanita. Banyak sekali orang yang sudah memiliki harta berlimpah, kekuasaan yang besar dan wanita sempurna. Tetapi dengan adanya semua itu banyak juga yang tidak merasakan kebahagiaan, ia tidak akan pernah menemukan rasa bahagia yang sejati tanpa adanya rasa syukur yang terucap dari dalam dirinya. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa rasa syukur adalah kunci kebahagiaan. Kita akan menemukan kebahagiaan cukup dengan mensyukuri hal paling kecil disekitar kita, sesuatu yang jarang kita sadari. Seperti bersyukur bahwa kita masih dapat mengedipkan mata, mendengar suara atau bahkan bersyukur kita masih bisa bernafas.
Pandangan kedua; Syukur merupakan dasar kestagnanan. Pandangan ini menyatakan bahwa Tuhan sebenarnya tidak menyukai orang-orang yang bersyukur karena bersyukur hanya akan membuat manusia diam di tempat dan mati. Rasa syukur akan menghentikan laju kreativitas dan menjadikan manusia terdiam. tidak menghasilkan apa apa. Pandangan ini cukup keras, kejam sekaligus ambigu. Untuk memperjelas kalimat tersebut, penulis akan menganalogikannya kedalam beberapa cerita berikut.
Kita kembali kepada zaman dahulu ketika piramida sedang dibuat di Mesir. Awalnya para pekerja memindahkan batu batu besar dari suatu sumber batu (tambang) ke tempat pembuatan piramida dengan cara memikul atau hanya menyeretnya secara bersama-sama. Bayangkan apabila manusia saat itu hanya bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka diberikan kekuatan untuk mengangkat atau menyeret batu-batu tersebut. Dengan hanya bersyukur mereka tidak akan pernah berpikir untuk menemukan cara yang lebih mudah dalam memindahkan batu tersebut. Sampai akhirnya mereka menemukan cara memindahkan batu dengan lebih mudah yaitu dengan menaruhnya diatas bongkahan kayu pohon dan menjadikan pohon tersebut sebagai roda, dengan itu terciptalah roda bulat. Contoh lain adalah penemuan telfon oleh Alexander Graham Bell, iya tidak akan pernah menciptakan alat yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi apabila ia hanya terus bersyukur bahwa mereka bisa berkomunikasi jauh menggunakan surat yang diantar dengan burung atau pos, dengan itu, telfon tercipta.
Apabila kita menilik dari penggalan contoh tersebut, maka dapat dipastikan syukur juga memiliki sisi negatif. Lalu apakah kita harus bersyukur atau tidak bersyukur? Jawaban penulis ada pada paragraf pertama, selebihnya adalah terserah anda.
Karena jika anda mempunyai mimpi gila dan besar untuk kebaikan manusia dimasa depan seperti ingin menciptakan alat yang mampu menghilangkan plastik dari bumi ini karena anda tau bahwa bumi akan hancur oleh plastik di masa mendatang, maka janganlah hanya bersyukur bahwa hidup anda masih baik-baik saja. Teruslah berfikir dan lakukan penelitian untuk menciptakan alat tersebut. Atau jika anda ingin menyembukan setiap penyakit dengan satu alat, maka janganlah hanya bersyukur bahwa anda penyakit anda selama ini masih bisa sembuh. Kejarlah mimpi itu dan ciptakan alat tersebut karena anda tahu manfaatnya akan sangat besar bagi manusia.
Rasa syukur adalah sumber kebahagiaan.
Mari Berdiskusi
Perspektif ini terinspirasi dari buku Berupaya Tanpa Jeda - Bersyukur Tanpa Kendur
Yorumlar